Where
will u go to go?
Wajah-wajah
tegang terlukis diwajah masing-masing siswa-siswi, mereka sedang melakukan
persiapan dalam mengahadapi tantangan Ujian Akhir Nasional (UAN). Bahkan Sisca
yang biasanya tampil dengan dandanan rapin dan juga cantik, kali ini sedikit
berantakan dan cukup stress menghadapai UAN, rona gelap seperti panda mulai
tampak di wajah Sisca. Denis sedang asyik dengan cameranya mengambil gambar
wajah-wajah kucel kawan-kawannya, dan tak luput mengambil wajah kucelnya Sisca
sambil tertawa senang dan jahil.
“Denis…”
Bu Kepsek dengan melipat tangannya dan menghentak-hentakkan kaki, memergoki
Denis yang sedang asyik mengambil gambar kejadian-kejadian yang dilakukan oleh
Sisca sahabat baiknya.
“Eh
Ibu, hehehe …”
“Nggak
masuk ke kelas Denis?”
“Eh,
ia bu, saya masuk ke kelas,” dengan segera melangkahkan kaki masuk kekelas,
tapi ups,’Salah Kelas!’ dengan sedikit malu, Denis melangkah keluar dan kembali
ke kelasnya berasal. Sisca yang melihatnya tersenyum dan geleng-geleng kepala
bahkan tawa terbahak-bahak mengemuh di seluruh ruang kelas Sisca. Karna sudah
tertangkap basah, mau tak mau Denis kembali kekelasnya dengan pelajaran Fisika
yang membosankan yang di ajar oleh Pak Herwin. Bahkan Pak Herwin tidak
menggubrisnya saat Denis kembali masuk ke kelas, dianggapnya angin lewat sajah.
Pelajaran pun trus berlanjut sampai
sekolah berakhir.
* * * * *
“malu-maluin
gw aja u tadi, pake salah masuk kelas, hahaha … “
Denis
menundukan mukanya yg memerah dengan kebiasaan menggaruk-garuk kepalanya
mencari alasan untuk menghindar, “sis, tar malam gw belajar tempat u yah?”
“dasar
mengalihkan pembicaraan! Boleh aja segh belajar tempat gw, tapii ada apa nih
kuq tiba-tiba?”
“ia,
ada pelajaran yang gak gw ngarti”
“hah?
Gak salah? u itu kan lebih pintar dari wa”
Denis
berlalu begitu sajah tanpa memperpedulikan Sisca yang mencemberutkan bibirnya.
Bergantilah
matahari senja yang tidur, kini saatnya rembulan memberikan cahayanya dimalam
hari. Denis pun tiba rumah yang tidak kalah besarnya dari rumah Denis, Denis
dan Sisca berbeda 1 blok sajah, namun setiap pulang pergi sekolah pasti
melewati rumahnya Sisca. Di dalam rumah Sisca terdapat banyak foto-foto Sisca
yang berpose di studio, dan juga ada beberapa hasil karya jepretan Denis.
“malam
om Jerremy, tante Lulu”
“Eh
Denis, malam-malam gini ada apa?” sambut Tante Lulu, tente lulu wanita yang
cantiq, tak kalah kalah cantik dengan Sisca juga mama-nya Denis.
“Gimana
kabar papa?” sambut om Jerremy, tampang berwibawa, dan penuh sopan dan senyum pada
siapa saja. Apa agy dengan keluarga Denis, karna Om Jerremy sahabat papa Denis
dari kecil. Bahkan perusahaan mereka selalu bekerja sama dalam bisnis.
“Papa
baik Om, mau belajar ma Sisca Tante buat menghadapi UAN.”
“oh
ya sudah, langsung ja ke kamar Sisca,” Tante mempersilahkan, “Siscaaa… Denis dating”
“Ia
Tant, mari Om”
Berlalulah
Denis, menuju lantai atas kamar Sisca.
“pa,
pa lihat deh makin mesrah yah mereka, seperti qita!”
“Iya
“
“Gimana
kalau kita jodohkan saja mereka pa, toh kita sudah kenal lama keluarga Denis.”
“Kalau
soal itu, Papa sih, setujuh-setujuh sajah. Apa lagi saya dengan Erwin sudah kenal
lama. Bahkan kami seperti saudara. Tetapi kita harus kompromikan dolo dengan
Erwin dan juga dengan mereka, gak bisa kita paksakan. Kalau mereka gak suka
bagaimana?”
“ia
juga segh, tapi kan gak salah kalau kita bicarakan dolo sama ko Erwin, yah kan
pi” suara Tante Lulu memanja.
“ia,
nanti kalau ada kesempatan kita kerumah Erwin untuk kita bicarakan okey mih,”
“Nah
gitu dunk, makin cinta deh pih, muuaaach” di kecup pipi-nya Om Jerremy, om
Jerremy pun membalas dengan kecupan di kening Tante Lulu dan merangkul bahu
tante.
* * * * *
Saat
memasuki ruangan serba pinky, tak tersengaja Denis melihat fotonya terbingkai
rapih tergeletak di atas nacase, di samping tempat tidur Sisca. Denis tidak
memperdulikannya, dia mengeluarkan beberapa foto Sisca yang sedang berantakan
dandannya dan meletakkannya di hadapan Sisca yang sedang berkonsentrasi
berperang menghadapi soal-soal yang menantangnya dari buku mata pelajaran
Kimia.
“Aaahhh..
Denis mah, masa moto gw pas agy jelek” suara manja kesalnya. Dengan kesal
sembari tangan kirinya memegang foto-fotonya, tangan kanan mencubit perut Denis
dengan kesalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar