Sabtu, 31 Maret 2012

chapter III aq akan ada untuk mu slalu


Where will u go to go?

Wajah-wajah tegang terlukis diwajah masing-masing siswa-siswi, mereka sedang melakukan persiapan dalam mengahadapi tantangan Ujian Akhir Nasional (UAN). Bahkan Sisca yang biasanya tampil dengan dandanan rapin dan juga cantik, kali ini sedikit berantakan dan cukup stress menghadapai UAN, rona gelap seperti panda mulai tampak di wajah Sisca. Denis sedang asyik dengan cameranya mengambil gambar wajah-wajah kucel kawan-kawannya, dan tak luput mengambil wajah kucelnya Sisca sambil tertawa senang dan jahil.
“Denis…” Bu Kepsek dengan melipat tangannya dan menghentak-hentakkan kaki, memergoki Denis yang sedang asyik mengambil gambar kejadian-kejadian yang dilakukan oleh Sisca sahabat baiknya.
“Eh Ibu, hehehe …”
“Nggak masuk ke kelas Denis?”
“Eh, ia bu, saya masuk ke kelas,” dengan segera melangkahkan kaki masuk kekelas, tapi ups,’Salah Kelas!’ dengan sedikit malu, Denis melangkah keluar dan kembali ke kelasnya berasal. Sisca yang melihatnya tersenyum dan geleng-geleng kepala bahkan tawa terbahak-bahak mengemuh di seluruh ruang kelas Sisca. Karna sudah tertangkap basah, mau tak mau Denis kembali kekelasnya dengan pelajaran Fisika yang membosankan yang di ajar oleh Pak Herwin. Bahkan Pak Herwin tidak menggubrisnya saat Denis kembali masuk ke kelas, dianggapnya angin lewat sajah.  Pelajaran pun trus berlanjut sampai sekolah berakhir.

* * * * *

“malu-maluin gw aja u tadi, pake salah masuk kelas, hahaha … “
Denis menundukan mukanya yg memerah dengan kebiasaan menggaruk-garuk kepalanya mencari alasan untuk menghindar, “sis, tar malam gw belajar tempat u yah?”
“dasar mengalihkan pembicaraan! Boleh aja segh belajar tempat gw, tapii ada apa nih kuq tiba-tiba?”
“ia, ada pelajaran yang gak gw ngarti”
“hah? Gak salah? u itu kan lebih pintar dari wa”
Denis berlalu begitu sajah tanpa memperpedulikan Sisca yang mencemberutkan bibirnya.
Bergantilah matahari senja yang tidur, kini saatnya rembulan memberikan cahayanya dimalam hari. Denis pun tiba rumah yang tidak kalah besarnya dari rumah Denis, Denis dan Sisca berbeda 1 blok sajah, namun setiap pulang pergi sekolah pasti melewati rumahnya Sisca. Di dalam rumah Sisca terdapat banyak foto-foto Sisca yang berpose di studio, dan juga ada beberapa hasil karya jepretan Denis.
“malam om Jerremy, tante Lulu”
“Eh Denis, malam-malam gini ada apa?” sambut Tante Lulu, tente lulu wanita yang cantiq, tak kalah kalah cantik dengan Sisca juga mama-nya Denis.
“Gimana kabar papa?” sambut om Jerremy, tampang berwibawa, dan penuh sopan dan senyum pada siapa saja. Apa agy dengan keluarga Denis, karna Om Jerremy sahabat papa Denis dari kecil. Bahkan perusahaan mereka selalu bekerja sama dalam bisnis.
“Papa baik Om, mau belajar ma Sisca Tante buat menghadapi UAN.”
“oh ya sudah, langsung ja ke kamar Sisca,” Tante mempersilahkan, “Siscaaa… Denis dating”
“Ia Tant, mari Om”
Berlalulah Denis, menuju lantai atas kamar Sisca.
“pa, pa lihat deh makin mesrah yah mereka, seperti qita!”
“Iya “
“Gimana kalau kita jodohkan saja mereka pa, toh kita sudah kenal lama keluarga Denis.”
“Kalau soal itu, Papa sih, setujuh-setujuh sajah. Apa lagi saya dengan Erwin sudah kenal lama. Bahkan kami seperti saudara. Tetapi kita harus kompromikan dolo dengan Erwin dan juga dengan mereka, gak bisa kita paksakan. Kalau mereka gak suka bagaimana?”
“ia juga segh, tapi kan gak salah kalau kita bicarakan dolo sama ko Erwin, yah kan pi” suara Tante Lulu memanja.
“ia, nanti kalau ada kesempatan kita kerumah Erwin untuk kita bicarakan okey mih,”
“Nah gitu dunk, makin cinta deh pih, muuaaach” di kecup pipi-nya Om Jerremy, om Jerremy pun membalas dengan kecupan di kening Tante Lulu dan merangkul bahu tante.

* * * * *

Saat memasuki ruangan serba pinky, tak tersengaja Denis melihat fotonya terbingkai rapih tergeletak di atas nacase, di samping tempat tidur Sisca. Denis tidak memperdulikannya, dia mengeluarkan beberapa foto Sisca yang sedang berantakan dandannya dan meletakkannya di hadapan Sisca yang sedang berkonsentrasi berperang menghadapi soal-soal yang menantangnya dari buku mata pelajaran Kimia.
“Aaahhh.. Denis mah, masa moto gw pas agy jelek” suara manja kesalnya. Dengan kesal sembari tangan kirinya memegang foto-fotonya, tangan kanan mencubit perut Denis dengan kesalnya.